Baitul Maal
Baitul Maal Hidayatullah
Menggoyang Teori Evolusi, Situs Internet Profesor Dibrangus Cetak halaman ini Kirim halaman ini melalui E-mail
Minggu, 21 Oktober 2007

Website seorang profesor teknik elektro di Universitas Baylor ditutup setelah mengungkap penelitian tentang proses evolusi

 

Hidayatullah.com--Sebuah perguruan tinggi Kristen Baptist di Texas Amerika Serikat, Universitas Baylor, telah melakukan penindasan terhadap kebebasan akademis stafnya, Robert Marks, seorang profesor teknik elektro dan komputer. Kedzaliman ini dilakukan dengan menutup situs internet milik Roberts Marks yang berisi penelitian yang dikerjakannya. Menurut media pemberitaan di Universitas itu, Lariat, 11 September 2007, penelitian di laboratorium Informatika Evolusi yang dikelola profesor Marks mencakup komputasi informatik dan proses evolusi.

Oleh pejabat Universitas Baylor, profesor Marks dianggap tidak mengikuti aturan resmi dalam menerbitkan kegiatan penelitiannya di internet, dan karenanya dibrangus. Kuasa hukum profesor Marks, John Gilmore berpendapat lain. Situs-situs internet fakultas lain tidak diperlakukan oleh pihak universitas seperti itu, sebaliknya situs rekannya, profesor Marks, diperlakukan secara tidak adil dan berat sebelah hanya karena berkaitan dengan intelligent design (Perancangan Cerdas). Perancangan Cerdas secara serius mempertanyakan keabsahan ilmiah teori evolusi.

Profesor Berprestasi Gemilang

Marks adalah profesor yang mengetuai beberapa komite nasional dan internasional, serta tercatat sebagai penulis lebih dari 300 karya ilmiah teknik dan 3 buku. Ia juga telah menerima berbagai penghargaan di bidang computational intelligence (kecerdasan komputasi), tulis situs berita KTKZ News Talk (www.ktkz.com) 17 September 2007, dengan judul The Unpardonable Sin in Academia (Dosa Tak Terampuni di Dunia Akademis).

Florida Baptist Winess, edisi 13 September 2007, melaporkan bahwa di bulan Juni 2007 profesor Robert Marks meluncurkan sebuah situs internet yang diberi judul The Evolutionary Informatics Lab (Laboratirium Informatika Evolusi) untuk mengkaji benar tidaknya informasi baru dapat dimunculkan melalui proses ala Darwin seperti mutasi acak dan seleksi alam.

Hasil penelitian profesor Marks tidaklah sejalan dengan evolusionis. Sebagaimana dipaparkan dalam situs tersebut, kesimpulan yang diperoleh profesor Marks adalah Darwinisme memiliki keterbatasan, dan ini memberikan bukti ilmiah yang mendukung Perancangan Cerdas.

Selain itu, rekaman wawancara dengan profesor Marks muncul di situs internet yang dikelola lembaga pro-Perancangan Cerdas, Discovery Institute, di bulan Juli. Seminggu kemudian, Marks diperintahkan agar segera menutup situs Informatika Evolusi miliknya oleh Benjamin Kelley, dekan fakultas teknik di Universitas Baylor.

Bukan Kasus Pertama

Penindasan kebebasan akademis di Universitas Baylor ini bukanlah kali yang pertama. Sebelumnya, William Dembski dan Frank Beckwith telah menjadi korban pengekangan di universitas yang sama, papar KTKZ News Talk (www.ktkz.com) 17 September 2007.

Pada tahun 2001 Dr. William Dembski dipecat dari jabatan direktur The Michael Polanyi Center karena mengarahkan penelitiannya pada Perancangan Cerdas. Tahun lalu, nasib sama menimpa Frank Beckwith, yang masa kerjanya tidak diperpanjang pihak universitas, meskipun ia diakui sebagai filsuf kelas dunia dengan catatan publikasi luar biasa. Beckwith diberhentikan lantaran pandangannya seputar Perancangan Cerdas. [cr/www.hidayatullah.com]

Share this article
Digg!Reddit!Del.icio.us!Google!Live!Facebook!Slashdot!Netscape!Technorati!StumbleUpon!Spurl!Simpy!Newsvine!Blinklist!Furl!Fark!Blogmarks!Yahoo!Netvouz!Ma.gnolia!Tailrank!